Liga Super Indonesia hampir berakhir,dan sudah hampir pula dipastikan bahwa Persipura – Jayapura akan meraih Juara LSI kali ini jika dilihat dari perolehan point yang cukup jauh meninggalkan lawan-lawannya termasuk tim kesayangan The Jakmania,Persija Jakarta.
Walaupun tim-tim lain selain Persipura masih mempunyai pertandingan sisa namun sungguh berat rasanya untuk dapat mengejar ketinggal point dari Persipura.
Rasanya tidak terlalu berlebihan tampaknya bagi tim-tim yang sudah tidak berpeluang lagi menjadi juara maupun runner-up dan tidak berada di zona degradasi rawan suap.
Ini bisa saja terjadi dikarenakan tidak meratanya jumlah pertandingan yang telah dimainkan setiap tim tidaklah sama,sehingga masing-masing tim sudah dapat menghitung sendiri peluang mereka.
Jika keadaan seperti ini,akan dikhawatirkan berpeluang besar terjadinya jual-beli pertandingan,baik itu langsung melalui tim ataupun langsung kepada para pemain yang berada dilapangan.
Bagi tim-tim yang sudah tidak menjunjung tinggi nilai-nalai sportifitas sebuah pertandingan olahraga,kalah ataupun menang sudah tidak berpengaruh apa-apa lagi,yang penting musim depan tidaklah terdegradasi itu sudah cukup
Dan ini dapat dijadikan pelajaran oleh Badan Liga Indonesia (BLI) agar dimusim kedua dari LSI benar-benar direncanakan dan dikoordinir dengan matang,agar tidak terjadi lagi yang namanya penundaan-penundaan pertandingan agar LSI kedepannya menjadi lebih menarik dan tim-tim peserta tidak lagi kehilangan moment atau suasana pertandingan akibat sudah terlalu lama tidak bertanding dalam suasana liga yang sebenarnya.
Dimusim depan diharapkan tidak ada lagi selisih jumlah pertandingan yang sudah dimainkan antara satu tim dengan tim yang lainnya berbeda jauh bisa 5 sampai 6 pertandingan seperti yang terjadi sekarang ini.
Sehingga tidak ada ketakutan akan adanya jual-beli sebuah pertandingan
