Diusianya yang ke-482 Kota Jakarta makin hari kayanya sudah semakin sumpek dan padat,tidak tampak pembangunan yang berarti di Jakarta didalam 10 tahun terakhir,yang terbaru paling alat transportasi masal yang bernama Trans Jakarta alias Bus Way.
Itupun masih belum bisa mengurai kemacetan di Jakarta selain terbatasnya armada,koridor serta tidak sterilnya jalur Bus Way dari kendaraan-kendaraan yang lain.
Sementara Mono Rail yang digembor-gemborkan sejak jaman kepemimpinan Bang Yos yang terlihat cuma tiang-tiang saja yang membelah jalan HR Rasuna Said,Kuningan dan kawasan Senayan,cuma jadi Monumen Uang Rakyat seperti yang digambarkan lewat karikatur di harian Kompas edisi beberapa waktu yang lalu.
Sementara Mono Rail belum jelas lagi kelanjutannya Pemda DKI Jakarta sudah menyiapkan kembali alat transportasi masal yang lain yaitu Mass Rapid Transit atau yang lebih dikenal dengan MRT,namun ini pun baru sekedar wacana alias hayalan babu saja,mimpi-mimpi terus tapi tidak pernah menjadi kenyataan.
Yang agak lumayan jalan dan efektif mungkin hanya Kereta Api,dimana beberapa waktu PJKA meresmikan KA Ciliwung Express atau Blue Line,BSD Express dan beberapa kereta api executive lainnya yang sangat membantu orang-orang dari daerah pinggiran Jakarta seperti Depok,Bogor,Bekasi,Serpong dan beraktifitas dan kerja di Jakarta.
Sementara di jalan-jalan kota Jakarta semakin hari semakin padat,motor,mobil,bis kota,Metro Mini,Kopaja,Bajaj,Ojek,saling berebut jalur jalan yang semakin sempit akibat bertambah terusnya jumlah kendaraan dan sementara jalannya masih begitu-begitu saja malah jika musim hujan banyak jalan yang rusak dan berlubang sana-sini sehingga menimbulkan kemacetan yang parah sekali.
Ironi sekali jika kita berkaca ke negara-negara tetangga kita seperti,Singapore,Kuala Lumpur dan Bangkok,walaupun kemacetan juga terjadi namun mereka telah dibekali dengan sarana transportasi masal yang memadai bersih,nyaman dan modern,sehingga banyak masyarakatnya benar-benar beralih ke transportasi masal dan meninggalkan kendaraan pribadinya dirumah,selain hemat,praktis dan yang pasti bebas dari kemacetan.
Berkacalah....Jakarta....!!!!
Di Jakarta?...he..he..jangan ditanya tentang transportasi masalnya,Bus Way selain padat dan sumpek saat menunggu kedatangan busnya yang sering terlambat dan tidak ada kepastian datangnya berapa menit sekali,setelah masuk bus jangan berharapkan duduk dengan santai dan nyaman kadang kita harus berhimpit-himpitan sesama penumpang yang lain di busway.
Begitu juga dengan Bis Kota,Metro Mini,Kopaja sama aja malah lebih parah,panas,sopir-sopirnya kadang ugal-ugalan hingga sering terjadi kecelakaan akibat kelalaian dari ulah para sopir itu sendiri,belum lagi banyaknya copet,jambret dan lain-lain.
Makanya masyarakat di Jakarta lebih suka membawa kendaraan pribadi,baik itu motor ataupun mobil.Karene melihat kondisi transportasi umum yang amburadul orang-orang jadi berpikir berkali-kali untuk mengunakan transportasi masal.
Ayo dong Jakarta berbenah umur sudah tua,sampai kapan kami harus menunggu kehadiran Mono Rail dan Sub Way....sampai kapan kami bisa menikmati Jakarta tanpa ada kemacetan lagi........10 tahun....20 tahun...30 tahun.....atau akan tetap menjadi hayalan babu saja???
Di Jakarta?...he..he..jangan ditanya tentang transportasi masalnya,Bus Way selain padat dan sumpek saat menunggu kedatangan busnya yang sering terlambat dan tidak ada kepastian datangnya berapa menit sekali,setelah masuk bus jangan berharapkan duduk dengan santai dan nyaman kadang kita harus berhimpit-himpitan sesama penumpang yang lain di busway.
Begitu juga dengan Bis Kota,Metro Mini,Kopaja sama aja malah lebih parah,panas,sopir-sopirnya kadang ugal-ugalan hingga sering terjadi kecelakaan akibat kelalaian dari ulah para sopir itu sendiri,belum lagi banyaknya copet,jambret dan lain-lain.
Makanya masyarakat di Jakarta lebih suka membawa kendaraan pribadi,baik itu motor ataupun mobil.Karene melihat kondisi transportasi umum yang amburadul orang-orang jadi berpikir berkali-kali untuk mengunakan transportasi masal.
Ayo dong Jakarta berbenah umur sudah tua,sampai kapan kami harus menunggu kehadiran Mono Rail dan Sub Way....sampai kapan kami bisa menikmati Jakarta tanpa ada kemacetan lagi........10 tahun....20 tahun...30 tahun.....atau akan tetap menjadi hayalan babu saja???
